(Kenapa Demikian... tentunya bila Qais menyerah, tak akan tercipta legenda besar yang kisahnya turun temurun hingga saat anda baca teks ini,,hehe. Romeo dab Juliet pun... yang lahir belakangan...yang kisahnya ikutikutan juga tak akan terjadi... bisa saja imajinasinya tak sampai tanpa bayangan laila majnun). Legenda kisah Laila Majnun sebenarnya hanya menunjukkan bagaimana sikap seorang pencinta sejati kepada kekasihnya. mengabarkan betapa cinta yang suci tak mengenal lelah,;apar maupun dahaga. Energi cinta sejati terjaga kesuciannya...tak pula pudar meski dinikahkan paksa dengan bangsawan yang sampai akhir hayat Laila tak berhasil disentuh. (Tak sama dengan kisah remaja zaman ini... yang ditipu sinetron. telenovela, gosip dan dalam pengawalan setan. Hingga Bapak dan Ibu zaman ini yang memiliki anak gadis tak tahu pasti adakah anaknya "benar2 perawan suci")
***
Adakah seorang anak

Berapa kali kedua tangan sang Ibu terangkat ketika berdoa dan berapa galon air mata mengalir ketika sujud mendoakan kebahagiaan dan keselamatan anaknya. Ibu yang bertahun-tahun menjelma menjadi relawan,dokter sekaligus perawat tanpa bayaran untuk penyakit batuk,demam,flu,cacar,ataupun sekedar luka di kaki akibat terjatuhnya anak.
Coba ingati waktu kecil...
yang dua tah

Anak tidak merasa durhaka, saat saat ibu merasa tinggal sendirian kesepian di hari tua dalam rumah kecil, sementara dirinya tinggal ditempat nyaman, tidak merasa berdosa saat makan lezat penuh gizi sementara ibunya makan seadanya, tidak merasa berdosa demi biaya sekolah anak menghindar membelikan obat ibu yang lagi sakit, tidak merasa durhaka pikinik atau jalan-jalan saat selalu saja ada alasan tidak mengunjungi ibu (atau tidak menziarahi kubur ibu bila telah tiada) bahkan berdoa dari jauhpun entah berapa puluh tahun sekali. " Ya Rabb!! ampuni dosa kami dan dosa kedua orang tua kami dan sayangilah mereka sebagai mana mereka telah menyayangi kami sewaktu kecil"
***
Jangan tanya ,,, apa hubungan legenda Laila Majnun dengan nasib Ibu-Ibu yang disia-siakan oleh anaknyasendiri.. saat anak memasuki usia remaja dan mengenal CINTA...hari ini...hubungan pergaulan lain jenis yang terjadi seperti menganggap Allah tidak ada, tidak melihat, dan tidak mendengar. Saat berkawan, bercanda...bahkan pacaran dan yang lebih dai itu...
Allah perintahkan dalam Alquran tundukkan pandangan...mengapa tetap tatap menatap,pandang memandang tanpa rasa takut Allah. Bahkan Raba,pegang,cium, atau "yang tak layak diungkapkan kata", pada saat Allah ingatkan jangan dekati zina. Saat Rasulullah beritahu,,suara wanita adalah aurat....mengapa tampil melengking lengkingan suara seperti itu,,,diekspos dan dikumandangkan di merata bumiNya. Saat Allah beritahukan berulang-ulang gunakan jilbab,kerudung,hijab...mengapa bukan hanya tak pakai jilbab tapi... tiada rasa takut pada Allah... Remaja...pergaulan...pacaran...dan kerabatnya.
Anak anak yang melakukan itu berkata : " Engkau wahai Bapak Ibu yang telah mati-matian merawat dan membesarkankudengan kasih sayang dan pengorbanan yang tak bisa ku balas... Engkau akan diminta Allah tanggungjawab dengan tingkah lakuku sebagai anakmu. Kelak engkau akan disiksa karena aku berpacaran di sekolah-sekolah, dijalan jalan, di taman taman, di mal mal, di tempat tersembunyi,,tanpa sepetahuanmu.
Berpacaran... tanpa terucap,
" Bapak Ibu...., Ijinkan Aku Berpacaran... Agar kelak Allah menyiksamu".
Salah khilaf dosa sadari dan mohon Allah ampunkan.
" Bapak Ibu...., Ijinkan Aku Berpacaran... Agar kelak Allah menyiksamu".
Salah khilaf dosa sadari dan mohon Allah ampunkan.

Jadi bagi anda yang sudah terlanjur pacaran,,segera tanyakan kepada yang cowok/laki-laki kalau berani segera menghadap kedua orang tua.. kalau sudah demikian tentunya ada bukti keseriusan dia dan janji nikah tanpa berlarut-laru

Tidak ada komentar:
Posting Komentar