Selasa, 19 Juli 2011

Monolog Khitbah... ^_^

Monolog dari Salah Seorang Pejuang (Jadi BUKAN Aku(Baim) yang bercerita,,tapi patut untuk dipahami dan dimengerti,hehe)


Isteriku...

Apabila kusentuh telapak tanganmu... Ku usap-usap, ianya semakin kasar dan keras... Apabila kurenung wajahmu... Terpancar sinar bahagia dan ketenangan walapun kutahu... Redup matamu menyimpan satu rintihan yang memberat.. Apabila kutersentak dari pembaringan di kala fajar menyingsing ...Aku terpana karena munajatmu yang syahdu...

Isteriku...

Tatkala teman2mu sedang bersantai disamping... insan-insan tersayang di dunia ciptaan mereka... Engkau bahagia mengorbankan seluruh detik-detikmu... Hanyasanya untuk Islam... Tatkala lengan-lengan mereka dibaluti...Perbagai hiasan yang indah... Leher2 mereka memberat dilingkari dengan kilauan emas permata... Pakaian-pakaian mereka anggun persis puteri kayangan....Wajah mereka dililit perbagai warna dan merk terkenal...
Kau umpama ladang ummah...
Kau menginfakkan seluruh jiwa dan raga demi kebangkitan Islam...
Kau tak pernah bersungut, mengeluh, meminta-minta ampun maupun mengadu Tatkala mereka berlomba-lomba mengejar pangkat dan nama... Kau tegap menjulang nama dengan pengaduanmu di sisi yang Esa...

Isteriku...
Bukan aku tidak mampu membelikan barang dan hiasan-hiasan tersebut...

Tetapi istriku..
Aku masih ingat takala aku mengkhitbahmu untuk menjadi suri dan seri kamar hatiku...
Kamu melafadkan, "
Saya mau menjadi sayap kiri perjuangan saudara tetapi dengan syarat..." Kau tersenyum sambil menghela nafas dalam-dalam...

Aku termangu sendirian...
Syarat apakah itu? Bungalowkah? Mahar yang mahal kah? mobil yang ,mewah kah? perabot mahal kah? atau honeymoon ke paris kah? perabot italikah?... katakan... Aku mampu memberikan... Lamanya kau mengumpul kekuatan untuk berkata...

Akhirnya ..Ahh.. Permintaanmu itu...
Pasti ditertawakan oleh kerabat dan teman-teman kita... Aku tergamam serta Kelu... Dengan penuh keyakinan kau berkata...
"Saudara, mampukah saudara menjadikan saya sebagai istri yang kedua saudara?... mampukah saudara menjadikan Islam sebagai istri pertama saudara yang lebih perlukan perhatian?... Mampukah saudara meletakkan kepentingan Islam melebihi segala-galanya termasuk urusan-urusan dunia?...

Mampukah saudara menjual diri saudara semata-mata karena Islam?... Mampukah saudara berkorban meninggalkan kelezatan dunia? Mampukah saudara menjadikan Islam laksana bara api... Saudara perlu menggenggamnya agar bara api itu terus menyala...

Mampukah saudara menjadi lilin yang rela membakar diri untuk Islam... Bukannya seperti lampu yang bisa di"on"kan bila perlu dan di"off"kan bila tidak... Mampukah saudara mendengar hinaan, cacian,, fitnah yang bakal dilontarkan kepada saudara karena perjuangan saudara.. Dan... mampukah saudara menjadikan saya istri seorang pejuang yang tidak dimanjai dengan fatamorgana dunia?...

Aduuh!! Banyaknya syarat2 itu istriku...
Namun aku menerima syarta2 tersebut karena aku tahu... Jiwamu kososng dari surga dunia...Karena aku tahu kau mampu mengubah dunia ini dengan iman dan akhlakmu... Bukannya kau yang diubah oleh dunia...

Istriku
akhirnya jadilah engkau penolong setiaku sebagai nahkoda mengemudi bahtera kehidupan kita... Susah senang kita tempuh bersama..Aku terharu dengan segala kebaikanmu... Kau jaga akhlakmu.. Kau pelihara maruahmu selaku muslimah... Kau tak perlu mengeluh apabila sering ditinggalkan oleh tugas nafkah dan Islam..

Cerdasnya engkau mendidik anak-anak...
Kau kenalkan mereka dengan Allah, Rasul SAW, serta pejuang Islam... Kau titipkan semangat mereka sebagai generasi pelapis jundullah... kau asuh mereka membaca Al Quran... Malah kau temani mereka mengulang kaji pelajaran di kala menjelang ujian...
















Istriku...
Barangkali inilah kebenaran ungkapan : Tangan yang mengayun buaian bisa menggoncang dunia... SEPERTI KAMU..

_mutiara amaly_
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...