Selasa, 23 Oktober 2012

Hidden Hikmah, Pohon Putri Malu

Pada suatu hari, Rasulullah SAW berjalan-jalan bersama puteri baginda, Saidatina Fatimah RA.
Setibanya mereka berdua di bawah sebatang pohon tamar, Fatimah terpijak Pohon Putri malu , kakinya berdarah lalu mengaduh kesakitan.
Fatimah mengatakan kepada bapanya apalah gunanya Pohon Putri malu itu berada di situ dengan nada yang sedikit marah.
Rasulullah SAW dengan tenang berkata kepada puteri kesayangannya itu bahawasanya Pohon Putri malu itu amat berkait erat dengan wanita.
Fatimah terkejut.
Rasulullah menyambung kata-katanya lagi.
 

Para wanita hendaklah mengambil pengajaran daripada Pohon Putri malu ini dari 4 aspek.
Pertama, Pohon Putri malu akan kuncup apabila disentuh.
Ini boleh diibaratkan bahwa wanita perlu mempunyai perasaan malu (pada tempatnya).
Kedua, Pohon Putri malu mempunyai duri yang tajam untuk mempertahankan dirinya.
Oleh itu, wanita perlu tahu mempertahankan diri dan marah sebagai seorang wanita muslim.
Ketiga, Pohon Putri malu juga mempunyai akar tunjang yang sangat kuat dan mencengkam bumi. Ini bermakna wanita solehah hendaklah mempunyai keterikatan yg sangat kuat dengan Allah Rabbul Alamin.
Dan akhir sekali, Pohon Putri malu akan kuncup dengan sendirinya apabila senja menjelang. Oleh itu, para wanita sekalian, kembalilah ke rumahmu apabila waktu semakin senja.
Ambillah pengajaran dari Pohon Putri malu walau pun ia hanya sepohon tumbuhan yang kecil

KOTA A , Kota yang terlupakan??

Tiba-tiba datang seseorang menjanjikan hadiah sebuah rumah mewah. Lengkap dengan isinya. Kendaraan dan jaminan keperluan sepanjang hidup. Indah dan sempurna.

Membayangkannya dapat merasa nikmatnya dan kebahagiaan tersendiri. Rumah itu terletak di kota “A”. Orang itu menyuruh pergi ke sana seorang diri. Sambil memberi sejumlah uang untuk bekal dalam perjalanan hingga tercapai tujuan. Namun, di tengah-tengah perjalanan diminta singgah sebentar di sebuah kampung.

Malangnya, ketika sampai di kampung itu, hati terpukau dan menganggap kampung itulah yang paling indah. Hati merasa senang... terlupa dengan pesanan awal supaya berhenti sebentar saja.
Patutlah jika yang beri uang tadi marah karena tidak pergi ke kota yang diarahkan.

Inilah manusia, tidak lepas dari kesilafan dan kelalaian bila matanya dikaburi keindahan sementara. Mata dan penilaian menjadi kabur dan tertipu oleh kekaguman yang tiba-tiba.

 

Kota “A” itu tiada lain adalah akhirat, sedangkan kampung yang disinggahi itu ialah dunia ini. Allah yang Maha Pemurah telah menjanjikan Syurga Jannatun Na’im sedangkan janjiNya adalah benar dan ditepati, tidak akan meleset sedikit pun. Dialah juga yang tidak pernah lupa memberi bekal kepada manusia untuk perjalanan jauh dengan secukupnya.

Bahkan, Dia tidak pernah sembunyikan kekecewaan-Nya melihat tingkah laku kita yang tak tahu menjaga amanah.

Allah berfirman “Mereka hanya mengetahui yang lahir saja dari kehidupan dunia sedang tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai?”…(Ar-Ruum:7)

“Dan tiadalah kehidupan di dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan kalau mereka mengetahui”. (Al-Ankabut:64)

Orang yang tahu tujuan hidup tidak akan memburu dunia, tapi Pemilik dunia itu yang dicarinya.

Orang lain bekerja untuk mencari... (maaf tanyakan kepada mereka), tapi dia bekerja keras untuk mencari ridha Allah. Orang itu tahu hidup dan tujuannya.

Penyesalan banyak terjadi di akherat. Tidak mudah mempercayai meskipun al Quran yang telah mengabarkannya. Kan? Iya kan.. ? Iya?

Selasa, 19 Juli 2011

Monolog Khitbah... ^_^

Monolog dari Salah Seorang Pejuang (Jadi BUKAN Aku(Baim) yang bercerita,,tapi patut untuk dipahami dan dimengerti,hehe)


Isteriku...

Apabila kusentuh telapak tanganmu... Ku usap-usap, ianya semakin kasar dan keras... Apabila kurenung wajahmu... Terpancar sinar bahagia dan ketenangan walapun kutahu... Redup matamu menyimpan satu rintihan yang memberat.. Apabila kutersentak dari pembaringan di kala fajar menyingsing ...Aku terpana karena munajatmu yang syahdu...

Isteriku...

Tatkala teman2mu sedang bersantai disamping... insan-insan tersayang di dunia ciptaan mereka... Engkau bahagia mengorbankan seluruh detik-detikmu... Hanyasanya untuk Islam... Tatkala lengan-lengan mereka dibaluti...Perbagai hiasan yang indah... Leher2 mereka memberat dilingkari dengan kilauan emas permata... Pakaian-pakaian mereka anggun persis puteri kayangan....Wajah mereka dililit perbagai warna dan merk terkenal...
Kau umpama ladang ummah...
Kau menginfakkan seluruh jiwa dan raga demi kebangkitan Islam...
Kau tak pernah bersungut, mengeluh, meminta-minta ampun maupun mengadu Tatkala mereka berlomba-lomba mengejar pangkat dan nama... Kau tegap menjulang nama dengan pengaduanmu di sisi yang Esa...

Isteriku...
Bukan aku tidak mampu membelikan barang dan hiasan-hiasan tersebut...

Tetapi istriku..
Aku masih ingat takala aku mengkhitbahmu untuk menjadi suri dan seri kamar hatiku...
Kamu melafadkan, "
Saya mau menjadi sayap kiri perjuangan saudara tetapi dengan syarat..." Kau tersenyum sambil menghela nafas dalam-dalam...

Aku termangu sendirian...
Syarat apakah itu? Bungalowkah? Mahar yang mahal kah? mobil yang ,mewah kah? perabot mahal kah? atau honeymoon ke paris kah? perabot italikah?... katakan... Aku mampu memberikan... Lamanya kau mengumpul kekuatan untuk berkata...

Akhirnya ..Ahh.. Permintaanmu itu...
Pasti ditertawakan oleh kerabat dan teman-teman kita... Aku tergamam serta Kelu... Dengan penuh keyakinan kau berkata...
"Saudara, mampukah saudara menjadikan saya sebagai istri yang kedua saudara?... mampukah saudara menjadikan Islam sebagai istri pertama saudara yang lebih perlukan perhatian?... Mampukah saudara meletakkan kepentingan Islam melebihi segala-galanya termasuk urusan-urusan dunia?...

Mampukah saudara menjual diri saudara semata-mata karena Islam?... Mampukah saudara berkorban meninggalkan kelezatan dunia? Mampukah saudara menjadikan Islam laksana bara api... Saudara perlu menggenggamnya agar bara api itu terus menyala...

Mampukah saudara menjadi lilin yang rela membakar diri untuk Islam... Bukannya seperti lampu yang bisa di"on"kan bila perlu dan di"off"kan bila tidak... Mampukah saudara mendengar hinaan, cacian,, fitnah yang bakal dilontarkan kepada saudara karena perjuangan saudara.. Dan... mampukah saudara menjadikan saya istri seorang pejuang yang tidak dimanjai dengan fatamorgana dunia?...

Aduuh!! Banyaknya syarat2 itu istriku...
Namun aku menerima syarta2 tersebut karena aku tahu... Jiwamu kososng dari surga dunia...Karena aku tahu kau mampu mengubah dunia ini dengan iman dan akhlakmu... Bukannya kau yang diubah oleh dunia...

Istriku
akhirnya jadilah engkau penolong setiaku sebagai nahkoda mengemudi bahtera kehidupan kita... Susah senang kita tempuh bersama..Aku terharu dengan segala kebaikanmu... Kau jaga akhlakmu.. Kau pelihara maruahmu selaku muslimah... Kau tak perlu mengeluh apabila sering ditinggalkan oleh tugas nafkah dan Islam..

Cerdasnya engkau mendidik anak-anak...
Kau kenalkan mereka dengan Allah, Rasul SAW, serta pejuang Islam... Kau titipkan semangat mereka sebagai generasi pelapis jundullah... kau asuh mereka membaca Al Quran... Malah kau temani mereka mengulang kaji pelajaran di kala menjelang ujian...
















Istriku...
Barangkali inilah kebenaran ungkapan : Tangan yang mengayun buaian bisa menggoncang dunia... SEPERTI KAMU..

_mutiara amaly_

Senin, 20 Juni 2011

Skripsi... Skripsi...





Deg Degan,,, Belajar skripsi buat besok...









Bingung,,, Sibuk,,,, Belajar,,,, Statisti,,,, dosen,,, prof,,,,dokter,,, ....








Tapi semua ini demi masa depan....cerah,,,
menatap kedepan...











Bismillah lafad yang harus diucapkan dibibir dan direnungi dihati








Mardhotillah tujuannya... semoga sukses,,amiin

Senin, 13 Juni 2011

Ikhwan Sejati

Seorang remaja pria bertanya pada ibunya
Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati
Sang ibu tersenyum dan menjawab
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar
Tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya
Ikhwan sejati bukan dilihat dari suaranya yang lantang
Tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya
Tetapi sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana ia dihormati di tempat kerja
Tetapi bagaimana ia dihormati di dalam rumah
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan
Tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang
Tetapi dari hati di balik itu
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja
Tetapi dari komitmenya terhadap akhwat yang dicintainya
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dari jumlah barbel yang dibebankan
Tetapi dari tabahnya ia menjalani lika-liku kehidupan
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya ia membaca Al`Quran
Tetapi dari konsistensinya dia menjalankan apa yang ia baca
Setelah itu, ia kembali bertanya
“Siapakah yang dapat memenuhi criteria seperti itu, ibu ?”
sang ibu memberinya buku dan berkata
“pelajari tentang dia”
ia pun mengambil buku itu
“MUHAMMAD”, judul yang tertulis di buku itu

Minggu, 12 Juni 2011

Nasyid perpisahan untuk Mahasiswa UNS di Univ Utara Malaysia



Kedatangan UNS di Univ Utara Malaysia, 2-4 Juni 2010



Dibawah ini Nasyid yang dinyanyikan Mahasiswa2 malaysia ketika mahasiswa dari UNS akan meninggalkan Univ Utara Malaysia...dalam acara perpisahan setelah workshop enterpreneurship... hmm

...
Pertemuan kita di suatu hari
Menitikkan ukhuwah yang sejati
Bersyukurku kehadap Illahi
Di atas jalinan yang suci

Namun kini perpisahan yang terjadi
Dugaan yang menimpa diri
Bersabarlah diatas suratan
Kutetap pergi jua

Kan kuutuskan salam ingatanku
Dalam doa kudusku sepanjang waktu
Ya Alloh bantulah hamba-Mu

Mencari hidayah dari pada-Mu
Dalam mendidikan kesabaranku
Ya Alloh tabahkan hati hamba-Mu
Diatas perpisahan ini Teman betapa pilunya hatiku
Menghadapi perpisahan ini
Pahit manis perjuangan
Telah kita rasa bersama
Semoga Allah meredhoi
Persahabatan dan perpisahan ini
Teruskan perjuangan

Kan kuutuskan salam ingatanku
Dalam doa kudusku sepanjang waktu
Ya Alloh bantulah hamba-Mu

Senyuman yang tersirat di bibirmu
Menjadi ingatan setiap waktu Tanda kemesraan bersimpul padu
Kenangku di dalam doamu
Semoga... Tuhan berkatimu

Brother- Doa Perpisahan

nice to meet u all my malaysia student...















Many Cases in Mind is The Hidden "Hikmah"



A lot of
"HIKMAH" can we take, in every second, every time, every moment, every breath that blows, every eye blink, every foot step, every hand that waved, every creature that moves. ONLY we can TAFAKUR and TADABUR or not in the development of our lives. Always careful to respond to something like "Shinichi Kudho with many cases in his mind". Bismillah & Mardhotillah
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...