Adakalanya hidup dirasa tidak berarti, kesal dengan nasib sendiri, putus asa dan bersedih. Jiwa terasa hampa, nyanyian duka menyayat hati, irama pilu bercampur hiba bertelaga air mata.Bukan yang miskin saja yang menderita semacam ini, yang kaya pun lebih parah. dalam kesempitan tak mudah sabar dan ridha. kenikmatanpun susah hendak disyukuri saat ujuan Allah datang.
"Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata : Tuhanku telah memuliakanku. Adapun apabila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rejekinya maka dia berkata : "Tuhanku menghinakanku" (QS Al Fajr:15-16)
Kesedihan bisa disebabkan hilangnya nikmat yang Allah berikan. kehilangan pekerjaan, dililit hutang, memiliki anak yang durhaka atau remaja yang merasa tidak dihargai ibu bapaknya.Menerimadengan hati lapang, keteguhan iman dan mengawal perasaan, serta sikap positif dan berani. segalanya atas kehendak Allah dengan hikmah disebaliknya.
Ikhtiar, sabar, dan tawakal, musibahpun menjadi tidak berarti.Mendung, dan ribut hujan hilang oleh pelangi yang menawan. kegagalan menjadi proses mendapatkan kejayaan oleh sikap istiqomah dalam berikhtiar yang dipenuhi tawakal. bahkan tiada kemanisan tanpa mengenal kepahitan.
"Bukankah telah kami lapangkan dadamu(wahai Muhammad). Dan kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu. Yang memberatkan bahumu. Dan kami tinggikan bagimu sebutan namamu. Karena sesungguhnya selepas kesusahan itu ada kemudahan. selepas kesusahan ada kemudahan"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar